Sebab-Sebab Kerasnya Qalbu

Adapun sebab-sebab kerasnya qalbu itu sekian banyak.

Di antaranya:

1.         Banyak bicara tanpa disertai dengan dzikir kepada Allah.

Rasullullah SAW bersabda: “Janganlah kalian banyak berbicara tanpa disertai dengan zikir kepada Allah, karena kebanyakan berbicara tanpa disertai berzikir kepada Allah, dapat mengeraskan hati, dan sesungguhnya orang yang paling jauh dari Allah adalah orang yang paling keras hatinya.” – HR At-Tirmizi

2.         Melanggar perjanjian dengan Allah SWT

Allah SWT berfirman:

فَبِمَا نَقْضِهِم مِّيثَاقَهُمْ لَعنَّاهُمْ وَجَعَلْنَا قُلُوبَهُمْ قَاسِيَةً

“(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuk mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu” –QS Al-Maaidah[5]:13

3.                  Banyak tertawa

Di dalam Sunan At-Tirmidzi, dari Al Hasan, dari Abu Hurairah, dia berkata, Rasullullah SAW bersabda: “Janganlah kalian memperbanyak tawa, karena sesungguhnya banyak tawa itu akan mematikan qalbu.” HR - Al-Hasan

Ibnu Majah meriwayatkan dari jalan Abu Roja` Al-Jazari, dari Burdun bin Sinan, dari Makhul, dari Watsilah bin Al-Asqo’, dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasullullah SAW bersabda: “Banyaknya tawa itu mematikan qalbu.”

Dan dari jalan Ibrahim bin Abdullah bin Hunain, dari Abu Hurairah, dari Rasullullah SAW.Di antara sebab lainnya adalah:

4.                  Banyak makan

Apalagi kalau makanan itu berasal dari sesuatu yang syubhat atau yang haram. Bisyr bin Al-Harits berkata: “Dua hal yang mengeraskan qalbu, banyak bicara dan banyak makan.” Disebutkan oleh Abu Nu’aim.

Al-Marrudziy menyebutkan dalam kitab Al-Waro’, ia berkata: aku berkata kepada Abu Abdillah –maksudnya Ahmad bin Hanbal–: “Apakah seseorang dapat merasakan kehalusan dari qalbunya dalam keadaan kenyang?” Ahmad bin Hanbal berkata: “Saya pandang tidak.”

5.                  Banyaknya dosa

Allah SWT berfirman:

كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِم مَّا كَانُوا يَكْسِبُونَ

“Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.” – QS Al-Muthaffiffiin[83]:14

Di dalam Al-Musnad dan Sunan At-Tirmidziy, dari Abu Hurairah dari Rasullullah SAW bersabda: “Sesungguhnya seorang mu`min apabila ia berdosa, maka ada bintik hitam di qalbunya. Maka kalau ia bertaubat dan berhenti serta memohon ampun, digilapkanlah qalbunya. Dan kalau ia terus berdosa, bertambah pula bintik hitam itu sampai menumpuk pada qalbunya. Itulah ‘tutupan’ yang Allah sebutkan dalam kitab-Nya:

Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.” HR - At-Tirmizi (Shahih)

Sebahagian Salaf berkata: “tubuh itu kalau tak mengenakan apa-apa, terasa ringan. Demikian pula qalbu (akan terasa ringan) kalau sedikit kesalahannya dan mudah meneteskan air mata.”

Dan berkaitan dengan makna ini, Ibnul Mubarok berkata:

“Kulihat dosa itu mematikan qalbu

Dan ketagihan dengannya membuatmu hina

Meninggalkan dosa itulah kehidupan qalbu

Dan lebih baik bagimu untuk menentangnya.”

(Sumber: Risaalah Fii Dzammi Qoswatil Qolbi, karangan Ibnu Rajab Al-Hanbaliy)